Belajar Dari Kecil

Tentang Belajar, Tentang Apa Saja, Dari Apa dan Siapa Saja serta Untuk Siapa Saja

Archive for Kejaksaan Agung

Memakzulkan Susilo Bambang Yudhoyono…kenapa tidak!? …001

Saldi Isra, dalam topik di Media Indonesia, tanggal 4 November 2009,halaman 9 , menulis “Gerbang Menuju Permakzulan?”

Tulisan tersebut, mengangkat skandal Cicak Vs Buaya, yang diteruskan pada kematian logika hukum, pada proses perkara tersebut, dan seakan-akan diamini oleh Susilo Bambang Yudhoyono…nah…..

dalam 2 paragraph yang terakhir…ia menulis….


…Secara konstitusional, sekecil apa pun kesalahan yang dilakukan Presiden, Pasal 7A UUD 1945 memungkinkan adanya permakzulan. Gerbang menuju permakzulan bisa ai dan amat mungkin terjadi dengan memberi tafsir terbuka (longgar) klausul 7A UUD 1945. Tafsir demikian akan semakin mendapat tempat seiring dengan meluasnya kemarahan masyarakat. Jika itu terjadi, dukungan politik yang dimiliki DPR tidak akan memberi bantuan banyak bagi Presiden Yudhoyonon…” (Saldi Isra, “Gerbang Menuju Permakzulan” Media Indonesia, 4 November 2009, halaman 9)…

Masih terkait dengan Cicak Vs Buaya, yang pada akhirnya berlanjut menjadi Cicak & masyarakat Pendukung Vs Godzilla (Kejaksaan Agung, Kepolisian) dan akhirnya…Cicak, Masyarakat Pendukung vs Monster (Kejaksaan Agung, Kepolisian, Komisi III DPR RI, Pemerintah, Masyarakat Pendukung lainnya)… Tim 8 yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono…telah mengirimkan atau melaporkan rekomendasi akhir….

TIM 8 ini, dibentuk SBY, semata-mata guna meredam emosi masyarakat, sekaligus sebagai bentuk kebiasaan SBY…menjaga citra…kali ini ia memainkan citra…”mau mendengar aspirasi masyarakat”….

Menurut informasi pada siaran pers tim 8 plus Menkopolkam…SBY akan mengambil sikap….paling lambat..senin depan…atau 23 November 2009…

Nah…apakah masa penantian tersebut semata-mata “buying time” ala SBY, atau ia memang ingin secara serius mempelajari rekomendasi…hanya SBY, Ani Yudhoyono dan TUHAN yang tahu…kita hanya mereka-reka…

Yang mengerikan…paparan publik masukan tim 8 yang serta merta dibebaskan bagi publik untuk mengetahuinya sejak kemarin (saat penyampaian rekomendasi ke dirinya)….telah kembali MENCITRAKAN SBY sebagai individu yang DEMOkRAtis…

nah..yang berbahaya…kita jadi lupa….bahwa carut marut…centang perenang perseteruan ini…juga tidak lepas dari andil Susilo Bambang Yudhoyono…baik sebagai individu, maupun sebagai Presiden Republik Indonesia…

Perlu bukti? nantikan di lanjutan paparan ini…satu hal yang ingin 8dk sampaikan…

apapun sikap dan keputusan SBY, jangan sampai membuat kita lengah, sehingga melupakan, bahwa jalan Permakzulan itu ada, dan lebih baik kehilangan Presiden saat ini (mumpung belum 100 hari) dibandingkan kita mendiamkan selama 5 tahun…dalam ketidakpastian, bahwa Presiden berada sebagai pembela hukum, pembela negara atau malah berdiri menjadi pembela cukong, pembela saudagar, dan kroni kerabatnya…kita lihat….

(bersambung)….


Gerakan Moral : Dukung tindakan SBY untuk bunuh diri…

Disclaimer :

TULISAN ini diperuntukkan untuk para pembaca yang telah memiliki kedewasaan dalam membaca, bagi yang merasa belum memiliki tingkat literasi yang cukup, harap tidak membaca tulisan ini….

TULISAN ini mencoba untuk memaparkan,tidak untuk mempengaruhi siapa pun…apabila ada yang terpengaruh…maka tolong kembali ke point awal sebelum point ini….

TULISAN ini juga 8dk ping ke presidensby.info, jadi apabila ada keberatan, sanggahan atau klarifikasi dari pihak SBY, dan permintaan tuk pencantuman dalam blog ini, juga dapat 8dk luluskan…biarkan berpolemik…sebab, wacana ini harus mencerdaskan bukan untuk membuktikan bahwa PENGUASA lebih bodoh atau lebih Cerdas dari masyarakatnya…Sebab…penguasa ada karena ada amanat dari masyarakat….dan takdir itu SBY pilih…


Pertama,

mohon maaf, sebab judulnya belum selesai…daripada kepanjangan di atas kepala tulisan…maka judul 8dk masukkan isi tulisan..hiks…


Judul tulisan ini adalah : Gerakan Moral : Dukung Tindakan SBY untuk BUNUH DIRI apabila terbukti; baik secara langsung maupun tidak langsung, menghalang-halangi gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia….


Kenapa 8dk menggagas hal ini, berikut pijakan pemenungan…sekaligus ungkapan kesedihan…ternyata SBY yang dulu saya kagumi (bahkan sempat saya pilih ketika Amien Rais gagal ke putaran kedua pilpres 2004…


1. Masih ingat kasus SBY menerima pengemplang BLBI di Istana? Apa yang terjadi, komunikasi apa atau pembicaraan apa yang mereka lakukan, hanya mereka yang tahu, dan TUHAN…itu pun kalau SBY masih mengakui adanya TUHAN, tapi kalau SBY sudah menganggap dirinya sebagai TUHAN…maka 8dk tentu akan dianggap sebagai HANTU…


2. Masih ingat dengan Arthalyta Suryani atau Ayin? yang secara kebetulan”berhubungan baik” dengan Kemas Yahya Rahman, dan beberapa petinggi negeri, bahkan hadir pada saat Launching Album SBY…..setelah Ayin diputuskan bersalah…SBY …tidak berkomentar tentang kehadiran Ayin bahkan kehadiran SBY di acara Ayin….nah….Anda punya pendapat?


3. Masih terkait dengan kasus Ayin dan Urip Tri Gunawan, SBY tidak memberikan sanksi tegas kepada Hendarman Supandji, sementara Hendarman pun tampak takut terhadap seniornya seperti Kemas Yahya Rahman…jadi….Hendarman jauh lebih takut terhadap KYR daripada SBY…kata kuncinya adalah…SBY kuat bukan karena diri pribadinya…tapi karena banyak orang yang “bermain” di belakang dirinya……


4. Masih terkait dengan butir 1 – 4…jelas bahwa SBY mungkin bersih atau memang bersih, tapi SBY…tetap menutup mata apabila ada orang di lingkungan sekitar dirinya…berusaha mengambil keuntungan darinya…Entah apakah ia juga mencicipi keuntungan itu atau tidak..Wallahu A’lam bisshowwab…jadi…SBY mungkin bersih, tapi ia pun membiarkan tangan orang lain kotor …asal bukan tangannya langsung…Mungkin kah Pengemplang BLBI, Arthalyta Suryani, berada di lingkungan terdekat SBY tanpa SBY mendapatkan sesuatu dari mereka? entah…yang jelas saya memaparkan keadaan…tidak menuduh…satu hal yang juga harus saya tegaskan…curiga boleh…menuduh jangan….

5. Ini yang terakhir…baru-baru ini…. beberapa kali nama RI 1 disebut…dalam percakapan terkait “kriminalisasi KPK”…dan rekaman transkrip itu…ada dimana-mana…mungkinkah seseorang berani “mencatut” nama SBY begitu saja? bodohnya lagi…timbul berita di detik.com (silakan dicek berita tanggal 1 November 2009) bahwa RI 1 itu adalah atau dinisbatkan ke Bonaran Situmeang…bukan SBY…berarti bagi Anggodo dan Anggoro dkk…PResiden RI…atau RI 1 …bukan SBY….

dengan kata lain ….

secara De Jure…bagi kalangan pengusaha atau mereka yang bisa menguasai SBY….SBY adalah Presiden…tapi secara de Facto…nanti dulu…mungkin bagi Dubes AS di Indonesia… secara de facto (minimal dalam hatinya) mengakui bahwa Presiden RI adalah Barack Hussein Obama…ini terkait pemilihan Menkes yang notabene yang dekat dengan NAMRU…

Jangan-jangan…bagi Susno Duaji,  dan Anggora,  RI 1 adalah Bambang Hendarso Danuri…kalau “ya” berarti kita harus mencatatkan RI ini ke Guiness Book of The Record, satu negara dengan presiden yang bejibun……

 


…kebayangkan …..betapa kita telah memilih presiden boneka…dan atau  kebayangkan betapa sudah tidak ada harga dirinya bangsa ini, karena presidennya…dapat dicatut oleh siapa pun…hiks…untung gw gak pilih SBY…minimal gak punya beban moral dosa tuk 2009 – 2014…amin


6. Masih terkait dengan point nomor 5, jelas dan terang benderang..bahwa bagi kalangan pengusaha, baik yang buruk maupun pengusaha yang baik…SBY…dekat….entah dekat dalam artian kedekatan secara emosional maupun kedekatan secara keuangan dan atau secara balas budi….he..he..he..he..


Kedua, pentingnya tulisan ini diketengahkan….masih terkait dengan transkrip rekaman yang beredar….terdapat beberapa hal penting diantaranya….terkait terganggunya SBY, dan ia “meminta” POLRI untuk membuka rekaman…tetapi pada bagian lain…Bambang Hendarso Danuri, atau Kapolri…terlihat tidak terlalu antusias atau mematuhi secara langsung….apa yang dapat kita tangkap disini adalah:


1. Institusi POLRI berada langsung di bawah SBY, maka penolakan ini menunjukkan SBY sudah tidak memiliki “kekuasaan”  atau minimal kewibawaan atas POLRI…..

2.Mengingat Kapolri bukan orang bodoh, saya yakin ia mencemati politik akomodatif SBY atas parpol yang direalisasikan via Kabinet INdonesia BersAtu jilid II…Pada titik ini, Kapolri beserta jajarannya dapat merasakan bahwa SBY, sekalipun dipilih langsung dan mendapat suara mayoritas dari masyarakat…ia bukanlah pribadi yang memiliki kepercayaan diri yang kuat…jadi kenapa harus mematuhi SBY?…

3. Terakhir…Kapolri berada langsung di bawah SBY atau dengan kata lain …terdekat dengan SBY…(selain menteri dan jubir)….maka..ia pula yang paling tahu kelemahan SBY….dan …musuh yang paling berbahaya adalah….teman dekat Anda….bukankah demikian?

Ketiga, harus secara jernih mencermati, terkait pemberantasan korupsi, SBY selalu mengatakan dirinya berada di garda terdepan, tetapi, ketika terjadi atau mengemuka ke publik, penangkapan tersangka korupsi, dan diawali dengan proses penjebakan….ia mulai meneriakkan kurang lebih begini…


“Pembrantasan korupsi dilakukan dengan pencegahan…bukan penjebakkan…atau menjebak calon tersangka…(kurang lebih begitu yang beberapa kali diungkap oleh SBY, sedihnya…ini dilontarkan dalam kapasitas dirinya sebagai PRESIDEN SAH REPUBLIK INDONESIA, dari periode 2004-2014..yang juga DOKTOR dari PERGURUAN TINGGI NEGERI TERNAMA…

8dk kagum dan kaget, ketika SBY tidak melihat pola pemberian hukuman, penjeratan dan penjebakkan  atas tindakan kejahatan (dalam hal ini korupsi) sebagai bagian dari upaya pembrantasan Korupsi….

Lucu, upaya pembrantasan korupsi hanya didedikasikan kepada proses pencegahan…yang menurut definisi sempit SBY mungkin sebatas pembelajaran, pengajaran dan pendidikan anti korupsi…pertanyaan  dangkal saya adalah…apakah SBY beragama? 

Kenapa pertanyaan ini harus saya ungkap…sejujurnya, tiap-tiap pelaku korupsi, atau koruptor, di Indonesia, kebanyakan muslim, bahkan ada yang juga tukang main perempuan…lalu…dimana letak agama dengan segala perintah dan larangannya….???

Nah…betapa jelas bagi kita, banyak orang yang cenderung mengetahui aturan dan larangan,karena sorga dan neraka tidak terlihat jelas…ia tetap melanggar, bahkan model seperti Muhammad Al Amin Nur …nama yang jelas2 reduplikasi dari penerima wahyu Islam… hanya diganjar dengan hukuman penjara ringan..bukan diharuskan pindah agama atau mengganti nama atau bahkan bunuh diri…

Jadi…siapa yang akan kapok…memperkosa..dihukum penjara, korupsi trilyunan dihukum penjara…dan…parahnya lagi…terdapat remisi selama masa penahanan…duh..SBY…..SBY…

Lalu SBY berkoar-koar pembrantasan korupsi melalui pencegahan…duh…jangan-jangan…koar-koar SBY…bukti dari ketakutan dirinya…seperti…jangan-jangan, setelah Aulia Pohan yang jelas2 besan …ditahan karena kelakuan sekaligus membangun citra pra pilpres kemarin…nanti…tanpa disadari…ada orang terdekat…yang tak sengaja, ikut terjebak  atau tertangkap tangan oleh KPK…duh….

Kita tidak ingin menuduh, tapi…kegamangan SBY hingga berani “memfatwakan”  mencegah korupsi berbasis pengajaran, pencegahan tanpa ada penghukuman atas pelaku korupsi..menunjukkan perkataan SBY berada di garis depan dalam upaya pemberantasan korupsi…hanya gimmick tokh…pemanis …dan perlu saya ingatkan bahwa SBY…adalah seorang politisi…dan Politisi berpihak kepada kepentingan dirinya…bohong besar kalau ia berpihak kepada masyarakat luas, tapi berani mengatakan perkataan seperti yang saya ungkap…

kalau GUsdur yang bicara, saya mungkin masih bisa memafhuminya, karena keterbatasan pengindraan, kalau SBY…bukankah ia berusaha menutup mata dan telinga dari kenyataan yang ada!!!???

Kasus KPK versus Kepolisian, penahanan Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah…semoga dapat membuka “siapa sebenarnya Susilo Bambang Yudhoyono….Amin….”

Tapi bagi 8dk, yang kebetulan tidak memilih SBY…hanya berusaha untuk berfikir positif…Kalau toh SBY…terbukti secara langsung maupun tidak langsung menghalang-halangi upaya pembrantasan korupsi di Indonesia….dan ia adalah Presiden Republik Indonesia…

saya…

8dk…

akan terus mendukung SBY…untuk melakukan BUNUH DIRI….

semoga SBY masih memiliki malu…sebab citra yang selama ini ia agung-agungkan…hilang karena kelengahan dan keinginan dirinya mendewa-dewakan dirinya….

Dan…dengan segala kerendahan hati…Apabila SBY memutuskan bunuh diri (karena masyarakat, terutama masyarakat yang berfikir…terlanjur melihat SBY terkait baik langsung maupun tidak langsung atas pelemahan upaya pembrantasan korupsi…) maka saya tetap akan mengagumi SBY…sebagai seorang yang bersikap ksatria…dan tentunya…(Insya 4JJI) akan dicatat sebagai PRESIDEN PERTAMA di Dunia yang bunuh diri saat memerintah…

Amin…

S….E….M….O…..G….A


Dukung Hendarman Supandji…Sebagai Cawapres pendamping Capres SBY….

…dari tetangga sebelah….(Fesbuk)

Disclaimer

1. Tulisan ini ditujukan kepada pembaca yang cukup memiliki kedewasaan literasi, apabila ada yang belum, sebaiknya Anda belajar banyak dari Rama Pratama…yang bisa bikin hidup lebih hidup dengan bercanda…

2. Mohon maaf, saya tidak menemukan alamat Hendarman Supandji yang saya dukung dalam facebook, alhasil saya mentag om Kemas Yahya Rahman..semoga Om tidak keberatan memberitahu ke Om Hendarman tentang dukungan saya bagi dirinya…

Banyak orang bilang…SBY akan kembali berpasangan dengan JK….ada paranormal yang bilang…SBY mungkin akan berpasangan (sebagai cawapresnya) dengan perempuan..yang secara gossip (di gosok makin sip) merujuk ke Mbak Ani…(Menkeu ..Sri Mulyani)…nah…bagi saya ..yang paling tepat untuk mendampingi Om SBY…bukan Mbak Ani…bukan Om JK ..bukan juga Om HNW…tapi …ia adalah Om Hendarman Supandji…(Jaksa Agung)…berikut pijakan bodoh saya…(baca : logika bego atau logico phallussophya)…

Hendarman Supandji adalah sosok yang amat sangat berprestasi selama menjabat Jaksa Agung…berikut catatan prestasinya :

1. Terbongkarnya kasus Urip Tri Gunawan… dalam kasus ini…terlihat Jaksa Agung tidak hanya reaktif, tapi juga protektif…secara ideal, karena jaksa adalah “penuntut” yang paham tentang hukum…selayaknya ia meng”endorse” ke hadapan pengadilan agar Urip Tri Gunawan dihukum mati..nyatanya tidak.. apa keuntungan bagi SBY di sini…


a. Keuntungan “kenyamanan” dalam melakukan pelanggaran hukum, dengan hukuman minimal…dengan kata lain..pada masa 2009 – 2014 …apabila ada pelanggaran hukum contoh sederhananya korupsi..maka apabila pelanggar berasal dari “kaum” incumbent..ia bisa “dipastikan” hanya akan menerima hukuman yang minimal..atau maksimal tidak melebihi Urip Tri Gunawan..


b. Keuntungan “kestabilan perilaku korupsi dan koruptor” di lingkaran dekat Incumbent…Proses politik adalah proses yang mahal, maka secara ekonomi…hitung-hitungan politis yang menggarisbawahi …balik modal…dapat mengemuka…Nah..karena Hendarman Supandji adalah orang yang mengerti hukum…ia dapat memberikan advis-advis penting…bagi calon koruptor maupun koruptor agar “selamat” dalam melakukan korupsinya…

2. Masih dalam kasus UTG…ketika terbuka… adanya komunikasi via telpon antara Arthalyta Suryani dengan para petinggi Kejaksaan Agung…seperti Om Kemas Yahya Rahman…Jaksa Agung..langsung mengangkat Om Kemas Yahya Rahman (dan salah satu rekannya) sebagai “staf ahli” Jaksa Agung…apa yang patut kita banggakan di sini adalah :

a. Om Hendarman Supandji adalah orang yang tulus…ia mengakui bahwa apa yang terjadi menunjukkan ada kelihaian yang dimiliki oleh aparat kejaksaan agung…dan ia tidak malu “untuk belajar dari mereka”

b. Ingat Habibie…beliau adalah seorang pembelajar…ketika ia jadi Presiden…ia belajar ekonomi..alhasil enam bulan ia menjabat…ia tidak canggung bicara ekonomi di Metro TV..dan runut…jadi..kita akan terbantu kalau kita punya wapres yang juga pembelajar…

c. Om Hendarman juga secara jujur mengakui bahwa ILMU adalah hal yang mahal, dan harus ditransfer ke penjuru dunia..maka Om Kemas sempat menjadi tim ahli (konsultan…atau pengawas…? maaf saya lupa detailnya…) bagi para jaksa di daerah dalam hal “penindakan kasus korupsi”…hal ini semakin mengukuhkan bahwa Om Hendarman Supandji yakin..bahwa ilmu Om Kemas Yahya Rahman amat tinggi dan mahal..sehingga sayang disayang kalau orang internal Kejaksaan gak punya itu ilmu..

3. Kasus Jaksa Dara Veranita dan Esther Tanak

Nah..kita lihat di sini..Om Hendarman Supandji memiliki rasa kesetiawanan korps yang baik…jadi ..Jaksa Veranita dan Esther Tanak..dapat bebas menghirup udara segar sekalipun tertangkap karena dugaan jual beli alat bukti berupa narkoba…

Apa keuntungannya bagi SBY….???

a. apabila ada kasus seperti ini…maka Hendarman dapat dengan mudah (dengan pengaruhnya nanti) memberikan “kebebasan” bagi para tersangka koruptor…sehingga mereka dapat bebas menghirup udara segar..tentu koruptor di sini..harus berasal dari lingkungan incumbent…bukan dari opposan

b. Apabila dirujuk ke Kasus Lumpur Lapindo..yang dikembalikan ke “bencana Alam” maka para pengusaha yang dekat dengan incumbent akan berjaya..sebab mereka dapat menghemat budget, dan kalau itu hasilnya ada “bencana”…dengan segala semangat membela korps yang ada di Hendarman..ia akan membela para pengusaha tersebut..untuk “menjadikan bencana yang boleh jadi karena kelalaian manusia..menjadi bencana alam…Uenak Tenan……

c. Paling parah dan manis adalah…belajar dari Pengalaman Urip Tri Gunawan, Kemas Yahya Rahaman, Esther Tanak dan Dara Veranita…ketika ada seorang warga negara Indonesia..yang tiba-tiba saja secara bercanda meledakkan dirinya di Gedung Putih…Om Hendarman dapat dengan segera membela tindakan orang tersebut minimal dengan salah satu dari pernyataan di bawah ini :

i. “kami tidak dapat mengontrol pilihan-pilihan apa yang dilakukan oleh individu..bahkan Agama pun belum tentu dapat mengontrolnya”

ii. “tindakan itu keji, kami turut berduka cita bagi korban…dan kami akan “mengusut tuntas” (mohon dirujuk ke butiran-butiran pasir sebelumnya…) kasus ini.

iii. “pilihan individu tersebut, terlepas dari amarah atau canda..itu adalah pilhan individu…dan tidak ada yang dapat mengontrolnya hingga tataran optimal..” dari i, ii, dan iii, secara “pertanggungjawaban moral” pemerintah dapat di terima..(tul gak!?)


Terakhir..mengingat krisis ekonomi yang melanda…maka pengangkatan Hendarman Supandji dapat mengintrodusir dan menginspirasi

“Legalize Drugs for Sustainable Economic Growth” …

Terus terang…dari pengamatan saya…saya yakin banyak uang bertebaran di bisnis napza…dan keberpihakan Hendarman Supandj bagi Esther Tanak dan Dara Veranita…dapat dijadikan modal awal bagi “pelegitimasian bisnis narkoba sebagai alat untuk menjaga kestabilan keuangan negara di luar pajak dan bahan bakar minyak”…dan …apabila Narkoba dirujuk kepada Cannabis Sativa…yang dapat tumbuh di mana saja..maka tiap-tiap orang Indonesia dapat dengan cara sederhana mengeruk keuntungan ekonomi dari penanaman ganja di kebun atau halaman rumah mereka masing-masing

Jadi..bagi teman-teman yang kebetulan bermain di bisnis narkoba (atau minimal pengguna…) atau mereka yang pro ekonomi kerakyatan..dan ini tetap mendukung program Pro Growth, Pro Poor dan pro – pro yang lain yang pernah diusung SBY…please bantu saya..dukung Hendarman Supandji sebagai Cawapres bagi SBY…plizzzzzzzzzz

Lalu bagaimana dengan cacat-cacatnya…???

Maaf, yang saya utarakan ini adalah pertimbangan prestasi..sebab saya tidak melihat ada cacat dalam prestasi Hendarman Supandji.serta tak ada gading yang tak retak..dan tulisan ini tidak membahas masalah pergadingan…

Om…Tante…tak ada manusia yang sempurna..maka memilih Hendarman Supandji..boleh jadi bagian yang terbaik..demi memuliakan kita semua…Ingat ketika semua orang bertindak bathil…maka kebathilan sudah tidak menjadi hal yang berbahaya (Al “Aadatu-l-Muhakkamah…: mohon dikoreksi kalau istilah ini salah)

Mari..dukung Hendarman Supandji sebagai Cawapres bagi SBY (Ini karena elektabilitas SBY yang amat tinggi) demi “ekonomi kerakyatan yang berbasiskan budi daya narkoba

” Hidup Hendarman Supandji!!!!!

Tentang Tommy Soeharto…Tentang BPPC….MenenTang HendarMAN Supandji???

Harian Merdeka… Sabtu  8 November 2008…di halaman pertama mengangkat berita…

BPPC Tuntas, Tommy Bebas…

ada satu kutipan menarik pada berita itu…

“Penghentian kasus BPPC yang melibatkan Tommy, lantaran tidak ditemukannya kerugian negara.”  (Hendarman Supandji)

dan dalam berita berbunyi :

“Sudah saya baca alat-alat bukti semuanya. Jadi, saya setuju dihentikan karena kerugian negaranya tidak ada, sudah diselesaikan,” tandasnya (nya merujuk ke Hendarman Supandji)

Nah…8dk bukanlah ahli hukum…persentuhan dengan hukum 8dk hanya sekali-sekali…yaitu pada saat mengambil beberapa mata kuliah hukum di FHUI..itu aja…(berarti jelas khan kalau 8dk bukan anak FH) …

TAPi secara prIBAdi…8dk miris…mengingat beberapa hal di bawah ini :

1. Sebelum di BPPC-kan…harga Cengkeh di atas Rp.10.000/kg..bahkan dapat mencapai Rp.20.000/kg (lihat pada tahun 1989 -1991),bahkan buangan dari cengkeh (seperti patahan, bunga dan kotoran cengkeh lain) masih laku dijual Rp.6.000/kg. Dulu…pada masa itu…8dk dengan kawan-kawan, sering memilah-milah cengkeh dengan buangannya…lumayanlah hasilnya…tapi segera seteLAH cengKEH di BPPC-kan…harga cEngkeh Per-KG jatuh…Kalau tidak salah ingat mencapai Rp.6.000/kg sementara buangan atau limbahnya…Rp.600/kg…

SeaNDAInya…kita BERandai_ANdai…dengan KemaMPUan harga Awal Petani bisa pergi Haji…maka dengan Harga setelah di BPPC-kan pun…petANI suliT untuk PERGi mEngAJI (karena kepikiran…untuk Makan dan MAsak Esok hari Belum jelAS)…

Maka …adalah kesYUKuran Kepada TUHAN YANG MAHA AGUNG…HEndaRMAN SUPANdJI…bUKANlah ANAK PETANi CEnGKEh atau PEtanI JEruK POntIANak…(ini juga korban ala BPPC-nya Tommy)

2. Antara 1991-1992 telah terjadi pembAKARan GUDanG-GudANG CenGkeh Di BanyAk daerah di SEluruh INdonesIA… 8dk…sempat melihat…sekalipun dari Jauh (karena masih kecil…dan ngeri melihat kemarahan para petani) di Kabupaten Buleleng (Bali) serta di Kabupaten Temanggung (JAtenG)…

Ngeri…sedih dan marah…Tapi…semuanya pada waktu itu hanya tersimpan di dalam hati…8dk masih INgat… beberapa ibu petani…menangis.melemparkan bara api ke lokasi gudang…sAYA TIDAk ingin Mendramatisir..tapi bayAngkan Apabila hal INi terjAdi PAda Diri Anda…Keluarga ANda??? Apa Yang Akan Anda Lakukan???

Sejatinya 8dk gak bisa apa-apa…apalagi pada masa itu…ABRI; kebanyakan… benar-bEnar BAJINGAN bERSERAGAM…(maaf..kalau Anda atau Keluarga Anda ABRI…tapi tanpa bermAKsud melebih-lebihkan…hal itu manifest kok…)

Hal yang bisa saya lakukan adalah…baru terjadi tahun 1996…selepas shalat Iedul Adha di lapangan Narmada, Lombok Barat…sujud syukur…yaitu ketika mendengar kabar Ibu Tien Soeharto wafat…dan kabar burungnya karena terkena peluru nyasar dari dua orang anaknya yang bertengkar  (entah Tommy dengan Bambang atau Tommy dengan Sigit../hartolah dengan itu semua…)

Jelas…bagi orang kecil seperti 8dk…membutuhkan waktu panjang untuk melampiaskan kekesalan…bayangkan Dengan Para PetaNI itu…???

APakah Hendarman SUpaNDji Lupa…sebab kalAU BUta…seingat Saya Hendarman Cuma Pakai Kacamata doang…gak buta…(kalau saya salah tolong dikoreksi)…tapi…8dk juga dapat mengerti…karena pada masa itu Hendarman Supandji berada di Bangkok…maka jelas Ia  agak kurang peka (atau pura-pura tidak peka…sebab sebelumnya ia adalah Kepala seksi penanggulangan tindak pidana umum intelijen Kejaksaan Agung ) untuk sumber..bisa dilihat di http://www.indopolitik.com/tokoh/hendarman-supandji.php…

Sayangnya ia tidak mengatakan Secara UTUh bukTI-bukTI apa Yang telah ia Baca…ataU ia Hanya Membaca Laporan Anak buaHNYa tanpa MEngkritis Laporan Tersebut ??? entah…silakan Anda Tanya Sendiri….

3. Mengaca pada kasus Suap Yang melibatkan Jaksa Urip Tri Gunawan PTPK (pelaku tindak pidana korupsi)..secara utuh masyarakat melihat…BOHONG BESAR apabila Kemas YahYA RahMAN tidak TERLIBAT samA SEKAli…Tapi…bolEH Jadi UcapAN keMAsyAHyARAhman yang akan…MEmotONG kepalA..(ditujukan kepada Urip Tri Gunawan PTPK)…memBUat NYali HendarmaN SUpanDJi Ciut..sehINGga tidak MEMPerkarakAN Kemas Yahya Rahman…

Nah..ALHASIL..Apabila dENgaN Kemas YAhYA RahMAN saja HEndarman SUPAndji Sudah TAKUT…apalagI dengan TOMMY SoeHARTO…Siapa Sih di Republik ini Yang bisa Memungkiri…dengan  UANG dan KAPITAL SOSIAL yang Ia MIliki…jangAN-JanGan TOmmy bisa MEmbeli Satu Keluarga Hendarman Supandji…Termasuk menjUalnya Ke Pembunuh Bayaran…Masuk Akal kan???

Tapi….secara tragis..8dk juga tidak dapat menertawakan KETIDAKBERANIAN HENDarmAN SUPAndjI…sebab…Kepala SUku di KAbinET INdoNEsia BErsatu saat ini…Yang jelas-jelas dipilih langsung oleh Rakyat INdonesia (tarolah sebagian kecil) Gak berani melawan PENgusAHA yang jelas-jelas salah…

Mau BUkti…Lihat aja LUMPUR LAPINDO…KasuS BUMI Resources, Tbk…dll…O..ya kalAU gak SALAH kepala SUKU henDARMan ITu namaNYA SBY…Si Butet Yogya kali ya…Kalau si BUtet Yogya…ya wajarlah…

Sekali lagi 8dk awam tentang HUKUM…maka apa yang dikatakan oleh Hendarman SUpanDJI tentang BUkti-bUkti Hukum…tak mungkin 8dk lawan…tapi MOHON apa YANg diraSakan oleh ParA PEtanI cengKEh…juga dapat dirasakan oleh HENdarmAN SUPAndjI (atau jangan-jangan bawahan ANda sudah dibeli pula…toh kasus UTG sudah Kelar…ha..ha…ha…ha….32 tahun…)….BEREMPATI LAH sedikit…walaupun seumur hidup ANda tidak bersentuhan dengan PARA petANI cENGKeh TersebUT..

Saya tidak tahu…apakah masyarakat banyak dapat menolak keputusan ini…kalau Ya…mohon  Partai Gerindra Mempelopori…sebab Partai Gerindra berjanji akan MEMBELA PETANI…nah..bagaimana???? Selain itu..kalau terpaksa bertarung Head 2 Head…Tommy Soeharto dan Prabowo Subijanto…maka saya yakin rakYat Banyak AKan memilih PrabowO…

SUdahlah Tinggalkan SBY yang PLIN-PLAN dan Takut dengan ABurIdzaL Bakrie dan Jusuf Kalla…atau HEndarMAN SUpaNDJI…yang dalam Ketakutannya tergerAK menjADIKAN SBY sebagai INSPIRATOR…maupun MODEL bagi dirinya dalam bertindak…

SEMoGa PraBOWo SubijanTo, baik secara pRIBAdi maupun bersama-sama PartaI GErinDRA…terGErak UNtuk MEmperTanyAKan keputusan  Kejaksaan Agung…yang sEKALIGUS merupakAN salAh Satu PEmbuKTIAN…pemENUHAN JANJI diriNYA dalam MEmbeLA PARa PEtani…Semoga….

<a href=”http://www.lintasberita.com/submit.php?phase=2&url=https://belajardarikecil.wordpress.com/2008/11/10/hendarman-takut-tommy><imgsrc=”http://www.lintasberita.com/buttons_lb/lintasberita_d_100x20.png&#8221; /></a>

Tiga Wajah Polisi ; APARAT = KEPARAT!!!, Masukan I untuk Kapolri Baru

BHD baru saja dilantik menjadi Kapolri…Sebagai polisi yang telah mengarungi lautan reserse…tentu tahu..bahwa ada celoteh…”boong banget kalau Reserse cuman punya bini atu”…

Tapi 8 dk gak mau ngomentarin itu…cuma mau menampakkan 3 wajah polisi yang  8dk temui

  1. Aparat = Keparat…di banyak jalan raya…korban para supir truk, pemilik usaha transportasi…pemilik usaha perniagaan…ekonomi biaya tinggi…silakan coba monitor…di seluruh jalan raya…bohong banget kalau reserse gak tahu ini…atau jangan-jangan Anda mau belajar jadi salah satu pembohong baru…itu hak Anda…(Toh gak Ada jaminan kalau orang jujur pasti masuk sorga…dan gak ada jaminan kalau Sorga itu benar-benar Ada…tapi kalau keparat…itu banyak….)

  2. 2 Hari lalu, tepatnya di samping Arion, Rawamangun…dekat halte bis…Terjadi peristiwa…yang kebetulan saya sempat cermati…Seorang laki-laki…yang dari balik jaketnya terlihat seragam kepolisian dan lencana kepolisian…menghentikan motornya di dekat petugas timer Mayasari Bhakti di  halte Arion/Rawamangun… Si Timer…setelah “berlebaran” dengan si Polisi…membelikan si Polisi Rokok Djisamsu (1 batang) dan Aqua Gelas (1 buah)…gak jelas apakah ini polisi beneran atau bukan…karena 8dk cuma melihat tanda-tanda yang terbuka sedikit (ditutupi jaket, ybs pakai motor)… Nah lho…upeti pak BDH…tolong donk di hapusin…ekonomi biaya tinggi…Aparat kan bukan KEPARAT…atau memang APARAT selalu ingin menjadi KEPARAT!!!!!!!!!!!

  3. Yang ini MELEGAKAN…salut…untuk Bpk Anton…..maaf saya tidak mencermati pangkat Bapak…mungkin karena kaget… Kemarin…di perempatan Cilandak II …Tepatnya pada saat lampu merah, antara jam 12.00 – 14.00 siang… Seorang Polisi menyapa kepada dua orang anak kecil yang berada di antara kedua orang tua mereka (pengemudi motor)…ini yang saya dengar…(kebetulan 8dk masih pakai motor…alhamdulillah) “Hai…adik….(saya melihat BpK Anton berkata sambil tersenyum) jangan lupa pegangan ya… kemudian Pak Anton  kembali ke  menapaki lintasan jalan raya (posisi di jalur Ciputat – Pasar Rebo; TB Simatupang)… Nah ini BENAR-BENAR APARAT pak BDH…do create MORE and MORE Pak Anton-Pak Anton yang lain…I appreciate him much…He has done the right act linked to the police tagline “To Serve and Protect”…(Am I right!?)

Maka…8dk mengucapkan SELAMAT berjuang Pak BDH…selamat bekerja keras…TOlong CIptakan dengan SEGala kelebiHAN dan kekURANgan yang Bapak MILIKI…aparat-aparat seperti Pak Anton…Apresiasikan mereka setinggi-tingginya..dan untuk Aparat yang jadi Keparat…Hukum Mati…Biar Hendarman Soepandji juga mau belajar…cara menghukum Anak Buah dari Bapak…Masa sih Urip Tri Gunawan SH, TPK (Terpidana Pelaku Korupsi) TPP (Terpidana Pelaku Pemerasan ) Tidak dihukum mati…Ada apa…Jangan Sungkan…Seperti Hendarman Soepandji Sungkan untuk mengungkit Aulia Pohan karena ia besan SBY, dan menghukum secara keras (melalui jaksa bawahannya) Arthalyta Suryani TPP (Terpidana Pelaku Penyuapan) karean ia masih punya hubungan pertemanan dekat dengan keluarga SBY…

SElAMAT BERJUANG…SEMOGA TUHAN YME melancarkan perjuangan BAPAK…Amien