Belajar Dari Kecil

Tentang Belajar, Tentang Apa Saja, Dari Apa dan Siapa Saja serta Untuk Siapa Saja

Archive for Presiden

Aceng, Rhoma, dan Pembelaan atas Pilihan Masing – Masing

Teman-teman netter yang 8dk kagumi…di penghujung tahun ini,kita diisi dengan dua berita yang bagi kebanyakan orang remeh – temeh, tapi menyesakkan dada (karena hampir setiap waktu di ulang). Nah, 8dk termasuk orang yang menganggap dua berita itu adalah berita besar (besar karena kita masih lebih suka berita sebagai alat hiburan, bukan sarana untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat, maaf).

Nah, berita dari dua orang terpilih, Rhoma dan Aceng, membuat 8dk tergugah untuk menyelami, pijakan awal masing-masing. Terus terang, penyelaman ini perlu dilakukan, mengingat keduanya adalah pribadi yang cenderung lupa, bahwa untuk jadi manusia, seseorang harus memiliki rasa malu, atau pada titik fatal, dia bisa memalukan (atau malu-maluin). Tulisan ini, bukan untuk mengingatkan mereka berdua, karena semua media sudah mengingatkan, baik dalam bentuk karikatur, kritik,  hingga bahasan serius oleh para penulis kolom atau penulis opini.  Tulisan ini mencoba meraba, pijakan pilihan keduanya…Agar kita juga dapat memperluas khazanah (terutama untuk kami). Khazanah bahwa keunikan manusia, apabila tidak diapresiasi dengan baik, boleh jadi akan menghancurkan manusia itu sendiri.

RHOMA

Tanpa bermaksud mengecilkan kesempatan siapa pun, warga negara Indonesia, memang berhak, untuk mengajukan dirinya, menjadi seorang bupati, gubernur, bahkan Presiden. Maka, keinginan Rhoma, harus diapresiasi sebagai bentuk apresiasi Rhoma atas pengakuan kompetensi, maupun kemampuan yang ia miliki. Ia beranggapan, bahwa dirinya, layak untuk menjadi Presiden Republik Indonesia, periode 2014 – 2019. 

8dk juga mengapresiasi keinginan baik tersebut, terlebih, tahun 2014, sudah di ambang mata. Proses mengenalkan seseorang untuk menjadi seorang Presiden butuh waktu yang tidak sedikit (maaf, jangan bicara dana, karena dana, ada aja caranya untuk dicari, baik halal maupun haram).  Yang membingungkan 8dk adalah, pijakan keinginan tersebut, yang menurut kami,  agak naif….

Kami menemukan, bahwa pijakan tersebut adalah : Karena SBY selama jadi Presiden bisa bikin beberapa album lagu,  maka, Rhoma yang sudah dari dulu bisa bikin album atau lagu, merasa mampu dan layak jadi PRESIDEN RI. …Apabila asumsi ini benar, maka, pihak yang pertama kali harus kita salahkan kalau benar Rhoma jadi Presiden RI, dan ternyata gagal, adalah SBY….Kenapa SBY? Di mana pijakan logisnya? Nah, ini menarik…pijakan sederhana-nya, SBY ketika jadi Presiden RI, 2004 – 2014, lebih mengkonsentrasikan dirinya untuk membuat album, bernyanyi, maka amat wajar, apabila para seniman naik pitam, akhirnya berusaha untuk menjadi Presiden…Apalagi bila ada seniman yang berfikir, 

Wah, kalau aku jadi Presiden, berarti Album lagu-ku, Patung-ku , lukisan-ku, semakin laris, karena aku bisa mengkondisikan hasil karya-ku, sebagai hasil karya yang harus, mau tidak mau harus diserap oleh pemerintahanku (duh sedihnya kita)

Apabila pijakan ini benar, maka, kita boleh berharap, semoga TUHAN YME, memberi pencerahan, agar kita benar-benar pada 2014, bisa memiliki Presiden, yang negarawan, tegas, dan bukan Penyanyi, atau Seniman yang hanya ingin membuat hasil karyanya laku di masyarakat, karena Ia adalah seorang Presiden, amin.

ACENG

Pilihan  Aceng untuk menikahi seorang  wanita muda, adalah hal yang masuk akal, wajar dan patut diapresiasi sebagai pilihan yang sehat! Ia secara tidak langsung mengakui, dirinya adalah orang yang berkelas, atau minimal logis. Mencari pasangan yang jauh lebih muda, cantik, bagi seorang pria yang memiliki kemampuan (terutama finansial dan power) adalah hal yang manusiawi.

Pada bagian lain, Aceng pun memahami,  bahwa Agama yang ia  anut, membolehkan pernikahan, bahkan mewajibkan pernikahan sebagai sarana pelegalisasian proses berse****** dari     dua orang dewasa.  Maka, apa  yang ia lakukan  adalah hal yang normal….

Yang menjadi masalah adalah, ketika telah menikah si wanita mendapatkan tekanan, terutama secara psikologis, dan pada titik tertentu bahkan diceraikan, dan pada proses perceraian, pihak-pihak yang terlibat pada proses pernikahan, boleh jadi tidak dilibatkan lagi, sehingga kesan mencari-cari alasan untuk menceraikan adalah hal yang tidak bisa dihindari.

 

Lalu, apa kesamaan atau kemiripan dari keduanya….Beristri banyak atau nikah berkali-kali, boleh jadi merupakan kesamaan dari kedua orang tersebut. Rhoma dan Aceng, keduanya, diketahui secara umum, telah nikah berkali-kali.  Pertanyaan yang harus kita kedepankan adalah, pantaskah apabila seseorang yang telah menikah berkali-kali (baca : kawin – cerai) menjadi teladan!? Apakah negeri ini telah kehilangan tokoh teladan sehingga pasangan Rhoma – Aceng, layak menjadi pemimpin?  Tentu kita harus mengapresiasi kampanye via BBM maupun Twitter  yang menyandingkan Rhoma – Aceng sebagai Capres 2014. Tapi, kita pun harus mengakui, kreator boleh jadi mengapresiasi “KEMUAKAN” yang ia simpan kepada keduanya. Dan, kita pun harus mengakui, adalah kebodohan yang memilukan, apabila kreator photo tersebut, memilih Rhoma – Aceng sebagai pemimpin. Akhirnya, kami yakin, Anda sekalian, pembaca 8dk yang budiman, juga berpegang di pilihan yang sama. 

 

HAK TIAP WARGA NEGARA untuk MENCALONKAN DIRI MEREKA MASING-MASING menjadi PRESIDEN di Negeri ini adalah mutlak. Dan Hak tiap warga negara pula, untuk menertawakan, mencibir, atau bahkah mendukung atas keberanian individu yang bersangkutan untuk maju ke panggung politik. Dan hak tiap-tiap kita untuk saling mengingatkan, agar kita tidak terjerumus ke dalam jurang kebodohan yang sama…. Terima kasih.

Selamat Jalan Susilo Bambang Yudhoyono : Politisasi Aulia Pohan…

Terus terang, sudah lumayan lama berita ini hadir di publik, tetapi 8dk belum membahasnya, maklum, masih kejar setoran (baca :cari nafkah dulu…he..he..he.)

Sedihnya, ketika membahas, 8dk agak mempersetankan kasus korupsi si Om Aulia, maksudnya, biarpun bukan Om Aulia, siapa pun Koruptor, harus dianggap sebagai SETAN…Amien…(termasuk yang mendukung koruptor, tentu kalau SBY juga mendukung koruptor, ya …ia masuk dalam kategori SETAN bagi 8dk….)


Mari melihat dari perspektif berbeda, sebelumnya, mohon blogwalker sudi melihat berita ini Aulia Pohan dikorbankan SBY

Merujuk ke informasi di atas, jelas bahwa penangkapan, atau pada bahasa yang lebih baik lagi, pemidanaan, pemenjaraan Aulia Pohan, bukanlah sebagai bentuk keberpihakan Susilo Bambang Yudhoyono terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia, melainkan – semata-mata – guna mengamankan citra dirinya, beserta – mungkin – Partai Demokrat, dalam rangka Pemilu 2009 lalu, dan tentu Pilpres…

Maka, pembebasan bersyarat Aulia Pohan, remisi pada koruptor, seharusnya menjadi bukti nyata yang kita lekatkan di benak kita, masyarakat Indonesia, bahwa Susilo Bambang Yudhoyono memang tidak memiliki keinginan yang ikhlas, kuat untuk menghilangkan korupsi di Indonesia. Pertanyaannya adalah, kenapa kita masih mempertahankan dirinya?

Akhirnya , dengan segala kerendahan hati, Susilo Bambang Yudhoyono, telah mengamankan jalur hukum yang ia akan tempuh, segera setelah ia melepaskan jabatan (atau mungkin dipaksa melepaskan jabatan; Amin)…Baik secara legal formal (dimana ia meminta Deny Indrayana, salah seorang tokoh Anti Korupsi Indonesia, menjadi bagian dari staf Ahlinya) hingga secara finansial, yaitu melapangkan jalan kebebasan bagi koruptor.

Mumpung masih Ramadhan, mari kita berdoa, semoga niat busuk yang tersimpan di benak Susilo Bambang Yudhoyono beserta tim penjaganya, dapat segera diungkapkan oleh ALLAH SWT di hadapan publik, sehingga ia tidak memiliki alasan untuk ngeles; kecuali semakin terlihat jelas di hadapan masyarakat,kebodohan dirinya,  dan tidak ada jalan lain bagi dirinya, kecuali mengundurkan diri dari jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia, sekalipun baru memerintah untuk satu tahun di periode kedua ini, Amin.




Terima kasih kepada Ariel, Cut Tari dan Luna Maya…

Disclaimer : Apabila Anda yang MIRIP ARIEL, CUT TARI, LUNA MAYA dan SUSILO BAMBANG YUDHOYONO keberatan dengan isi tulisan ini, jangan ragu tuk menyatakan pendapat Anda, di bagian komentar, no sensor, dan ini juga diping ke SBY, karena ia adalah PRESIDEN HAK JAWAB, ditunggu keberaniannya MENGUNGKAP FAKTA…terima kasih…

Entah kapan awalnya, saya tidak begitu jelas, Ariel, Cut Tari, Luna Maya, menghebohkan jagad raya…sayangnya ini bermula dari Video Porno yang kabarnya, para pemerannya adalah seperti dan atau mungkin juga mereka…

Rasa penasaran mengusik saya…dan akhirnya, ketika saya mendapatkan kesempatan melihat video tersebut, tidak ada yang bisa saya ungkapkan selain rasa terima kasih saya…

Pertama, saya berterima kasih, apabila dari ketiganya berani membuktikan “Iya atau Tidak” kebeneran para pameran itu adalah salah satu atau ketiganya…hal ini penting, agar saya dapat melanjutkan rasa terima kasih saya kepada salah satu atau ketiganya…

Kedua, apabila hanya mirip, dan terbukti hanya mirip, maka, ucapan terima kasih ini, secara ikhlas saya sampaikan kepada mereka yang hanya mirip, tapi berani tampil total… saya yakin, mereka yang tampil telah mendapatkan kenikmatan yang cukup (Amin) dan tidak ingin mengulangi lagi, kecuali, dan atau apabila…ada pihak yang berani membayar tinggi…untuk itu, saya menyerahkan  hal ini, kepada teman-teman yang kebetulan memahami, jaringan pembuat, penyandang dana film-film porno…

Ketiga…saya tegaskan, bahwa terima kasih ini ikhlas…tidak bermaksud menjatuhkan mereka yang mirip apalagi mempopulerkannya…

Keempat, alasan pertama adalah…Video tersebut …telah menjadi bahan pembicaraan yang mendunia, hal ini berarti, Indonesia telah berhasil menancapkan kuku, sebagai salah satu negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tapi juga memiliki pandangan bahwa kebebasan seksual adalah hal yang manusiawi…

Kelima, alasan kedua adalah….saya berterima kasih, sebab, isu yang merebak, hampir dapat dipastikan, meredam isu DANA ASPIRASI 15 M DPR,  Meredam Tindak lanjut penyelesaian Kasus Century, dan yang tidak kalah penting, MEREDAM, public sense of crisis of PEMBENTUKAN SETGAB, atau KOALISI, yang pada akhirnya…PEMILU, PILPRES, hanya sekadar penghambur-hamburan uang, kalah menang, toh tetap menikmati…

Keenam, alasan ketiga adalah, ini membuktikan bahwa, saat ini, siapa pun juga, hanya memiliki dirinya ketika ia bertemu dengan TUHAN-NYA secara privat dan technoless…maka ketika Saudara Mirip Ariel dan Saudari Mirip Luna/Cut Tari  melakukan hubungan intim dan direkam dengan teknologi terkini….Suka atau TIdak Suka…Minimal Hasil Rekaman tersebut, telah menjadi milik PUBLIK….atau minimal milik mereka yang mengerti tEKnologi tersebut…

Ketujuh…alasan keempat, adalah merujuk kepada alasan keenam, ketika hubungan antar – manusia telah menjadi DOMAIN PUBLIK, maka adalah HAK PUBLIK untuk mengetahui sejauh mana kedekatan ARTHALYTA SURYANI (yang cantik, janda, pengusaha pula) dengan SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (yang ganteng, presiden pula) hal ini terekam (menjadi domain publik) bahwa keduanya pernah bertemu, bahkan SUSILO BAMBANG YUDHOYONO diundang  ke pernikahan anak ARTHALYTA SURYANI, dan yang pasti…pernikahan adalah acara privat, tapi kalau sudah terekam dan ada banyak individu yang merekam…itu menjadi domain publik…

Kedelapan…Maka, belajar dari pengalaman video ini, saya berpendapat, PENYANGKALAN, bisa dilakukan oleh siapa pun, setelah ia bertindak, minimal pelaku  atau yang mirip pelaku video menyangkal, dan SUSILO BAMBANG YUDHOYONO dapat MENYANGKAL ia memiliki HUBUNGAN KHUSUS atau MINAT KHUSUS atas HUBUNGAN dengan ARTHALYTA SURYANI…ini menyadarkan kita…bahwa kita hidup di NEGERI PENYANGKALAN….

KESEMBILAN…maka…apabila penyangkalan itu hidup dari para pelaku atau mereka yang mirip pelaku video, kemudian keluar dari mulut SBY tentang AYIN, kita pun dapat melakukan penyangkalan, atau mengatakan BOHONG BESAR apabila SBY..ingin BERANI memberantas KORUPSI tapi tidak pernah BERANI mendorong bahkan memutuskan ASAS PEMBUKTIAN TERBALIK, karena…itu boleh jadi bumerang buat dirinya, atau keluarganya (Apa masih kurang saya korbankan besan saya…demikian anggapan mereka yang mirip SBY berkomentar…)

Terakhir…..video tersebut menyadarkan saya, bahwa saat ini, saya berada dan hidup, di negeri yang dipimpin oleh seseorang yang “MIRIP PRESIDEN” secara fungsi dan jabatan, padahal boleh jadi apabila ia MEMBUKA TOPENGNYA…bisa terlihat too many faces…boleh jadi corruptor faces smile there, boleh jadi wajah berjuta pengusaha pengemplang pajak, atau malah segelintir manusia Indonesia terdidik yang selalu mengupayakan INDONESIA, terutama masyarakat INDONESIA, selalu bodoh, bodoh dan miskin, agar tergantung habis-habisan, sehidup semati dengan diri mereka…Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun…

Terima kasih Ariel, terima kasih Luna Maya, terima kasih Cut Tari….o iya, kelupaan terima kasih pula ke SETGAB…dan IDE SEGAR DANA  ASPIRASInya…semoga….ANDA sekalian…dapat MENYUAP TUHAN YME, dengan perjalanan BOLAK- BALIK ke TANAH SUCI masing-masing AGAMA ANDA…dan izinkan saya yakin…(ini yang menyebabkan saya bertahan hidup di negeri penyangkalan Indonesia; TUHAN YME…jauh dari tipe penerima suap seperti JAKSA URIP TRI GUNAWAN…Amin)

SelamAT PasKAh…

Dear All, sejak Jumat kemarin, teman-teman; umat Kristiani, mulai melaksanakan rangkaian peribadatan/perayaan Paskah. Mulai Jumat Agung, hingga kemarin, Minggu Paskah.

Ditengah-tengan hiruk pikuk kekacauan negeri ini, pejabat yang sebenarnya penjahat, petugas pajak yang mengemplang pajak, polisi yang sebenarnya hanya sebatas maling tapi berseragam, hakim dan jaksa bajingan, hingga Presiden yang dipilih oleh Rakyat, tapi tetap peragu,

maka…Rangkaian Acara Paskah, peribadatan tersebut…, semoga, membawa keheningan, kebahagiaan, dan menguatkan kita,

untuk selalu menguatkan tekad hidup dalam damai dan kebajikan…serta yang tidak kalah penting, tidak menjadi peragu, sekalipun dipimpin oleh Presiden yang; sudah menjadi rahasia umum, disebut peragu (adalah hak yang bersangkutan untuk mengatakan dirinya sebagai individu yang selalu berfikir panjang; komprehensif,dll..)

Selamat Paskah Teman-teman!

Ungkapan Minggu Ini : Masih Perlukah Kita Mempercayai SBY?

Silakan dicermati…terkait…keterkaitan SBY dengan carut marut Cicak Vs Goliath (Polri-Kejaksaan-Komisi III DPR RI-Pemerintah-Presiden RI)

TOGA SILALAHI menulis

pada Jum’at, 20 November 2009, 15:55 WIB

Saya sedih sekali lihat hukum di negeri ini di injak2.Bayangkan saja…… aparat penegak hukum di Kejaksaan dan Kepolisian bisa diatur2 sama seorg Anggodo.Ibaratnya institusi Kejaksaan dan Kepolisian seperti dilempar TAI. Krn oknum2nya mau diperbudak Anggodo keparat itu.Susno Duadji,A H Ritonga, Wisnu Subroto dan masih banyak yang lain dijadikan budak sama Anggodo. Anggodo samapai sekarang masih bebas.Tp Bibit Chandra yang bersalah terus dipaksakan agar masuk penjara.Gajah dipelupuk mata tidak kelihatan tapi kuman di ujung laut kelihatan….sungguh ironis.Bu Minah mencuri tiga buah kakao dihukum,tp Anggodo yang sudah mencemarkan nama SBY bebas berkeliaran.Pak SBY saya pemilih bapak dalam 2x pemilu tp saya kecewa ternyata bapak maaf…kalau saya katakan penakut dan peragu juga lamban. Maaf kalau saya salah……..jangan2 Bapak terlibat dlm kasus bank Century.Krn banyak info diluar yang mengatakan bahwa bapak dan keluarga bapak terlibat….. (sumber.www.sbypresidenku.com/komentar ; diakses 22 November 2009)

…dari dua kutipan tersebut…silakan Anda berpendapat…para netter, blogger, blogwalker…silakan berkomentar…bagi 8dk…

“Kita harus mengakui bahwa SBY telah terpilih menjadi Presiden RI 2004 – 2009, dan kita harus berterima kasih atas kerja kerasnya, terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan yang ada”…Tapi…kita pun harus mengakui…Jangan RAGU tuk mengaTAKAN saat ini…Bahwa SBY…sempat terpilih menjadi Presiden RI 1 …2009 – 2014…akankah hingga SELEsai…Pertanyaan PAMUNgkasnya adalah…Masih Sanggup dan IKhlaskah kita Menerima KebOHOngan-KeboHongan atau PENCitraan-PenCitraan SEmu …dari Desember 2009 – Agustus 2014??? Anda Yang Menentukan…Terima kasih….



Memakzulkan Susilo Bambang Yudhoyono…kenapa tidak!? …001

Saldi Isra, dalam topik di Media Indonesia, tanggal 4 November 2009,halaman 9 , menulis “Gerbang Menuju Permakzulan?”

Tulisan tersebut, mengangkat skandal Cicak Vs Buaya, yang diteruskan pada kematian logika hukum, pada proses perkara tersebut, dan seakan-akan diamini oleh Susilo Bambang Yudhoyono…nah…..

dalam 2 paragraph yang terakhir…ia menulis….


…Secara konstitusional, sekecil apa pun kesalahan yang dilakukan Presiden, Pasal 7A UUD 1945 memungkinkan adanya permakzulan. Gerbang menuju permakzulan bisa ai dan amat mungkin terjadi dengan memberi tafsir terbuka (longgar) klausul 7A UUD 1945. Tafsir demikian akan semakin mendapat tempat seiring dengan meluasnya kemarahan masyarakat. Jika itu terjadi, dukungan politik yang dimiliki DPR tidak akan memberi bantuan banyak bagi Presiden Yudhoyonon…” (Saldi Isra, “Gerbang Menuju Permakzulan” Media Indonesia, 4 November 2009, halaman 9)…

Masih terkait dengan Cicak Vs Buaya, yang pada akhirnya berlanjut menjadi Cicak & masyarakat Pendukung Vs Godzilla (Kejaksaan Agung, Kepolisian) dan akhirnya…Cicak, Masyarakat Pendukung vs Monster (Kejaksaan Agung, Kepolisian, Komisi III DPR RI, Pemerintah, Masyarakat Pendukung lainnya)… Tim 8 yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono…telah mengirimkan atau melaporkan rekomendasi akhir….

TIM 8 ini, dibentuk SBY, semata-mata guna meredam emosi masyarakat, sekaligus sebagai bentuk kebiasaan SBY…menjaga citra…kali ini ia memainkan citra…”mau mendengar aspirasi masyarakat”….

Menurut informasi pada siaran pers tim 8 plus Menkopolkam…SBY akan mengambil sikap….paling lambat..senin depan…atau 23 November 2009…

Nah…apakah masa penantian tersebut semata-mata “buying time” ala SBY, atau ia memang ingin secara serius mempelajari rekomendasi…hanya SBY, Ani Yudhoyono dan TUHAN yang tahu…kita hanya mereka-reka…

Yang mengerikan…paparan publik masukan tim 8 yang serta merta dibebaskan bagi publik untuk mengetahuinya sejak kemarin (saat penyampaian rekomendasi ke dirinya)….telah kembali MENCITRAKAN SBY sebagai individu yang DEMOkRAtis…

nah..yang berbahaya…kita jadi lupa….bahwa carut marut…centang perenang perseteruan ini…juga tidak lepas dari andil Susilo Bambang Yudhoyono…baik sebagai individu, maupun sebagai Presiden Republik Indonesia…

Perlu bukti? nantikan di lanjutan paparan ini…satu hal yang ingin 8dk sampaikan…

apapun sikap dan keputusan SBY, jangan sampai membuat kita lengah, sehingga melupakan, bahwa jalan Permakzulan itu ada, dan lebih baik kehilangan Presiden saat ini (mumpung belum 100 hari) dibandingkan kita mendiamkan selama 5 tahun…dalam ketidakpastian, bahwa Presiden berada sebagai pembela hukum, pembela negara atau malah berdiri menjadi pembela cukong, pembela saudagar, dan kroni kerabatnya…kita lihat….

(bersambung)….


Siapa RI 1 2009 – 2014? (0002)

Nah…ini nominasi RI – 1  yang pertama….….

jangan kaget….apalagi bersedih…menurut 8dk….RI 1 yang pertama kali….tidak lain dan tidak bukan adalah…..

TUHAN YME….

Tentu…Anda bisa menyebut Nama TUHAN YME sesuai dengan penamaan dari keyakinan Anda masing-masing…sebab…keyakinan Anda akan mengajarkan (mereka yang yakin atas keberadaan TUHAN YME) bahwa….

TUHAN MAHA SEGALA-GALA…maka…bukan hal yang sulit bagi diri-NYA tuk melakukan apa pun atas dunia…apalagi kalau cuma INDONESIA….

Kenapa TUHAN YME dikorbankan menjadi RI 1…berikut pijakan logika bego-nya….

1. Belajar dari bencana yang ada…hampir setiap bulan…ada bencana yang bersifat masif…entah itu bernama longsor, gempa..hingga terungkapnya kasus korupsi  yang penuh rekayasa di sana – sini…lalu…siapakah yang sanggup merekayasa ini semua, hingga sedemikian njlimet…kecuali TUHAN YME….


2. Kecuali mereka yang tidak ber-TUHAN…maka mulai dari penyembah berhala hingga penyembah seksual bahkan penyembah jabatan…sejatinya makhluk ber-TUHAN…maka…kalau kita rujuk ke Arthalyta yang cantik, cerdas bahkan berhasil mengajak SBY berpose bersama…hingga Anggoro – Anggodo dan Ong Yuliana…

suka-atau tidak suka…

keberhasilan mereka mencatut nama SBY, baik itu via simbolisasi RI 1 maupun inisial…menunjukkan bahwa TUHAN itu Ada….bukti dari keberadaan TUHAN adalah keberadaan SETAN itu sendiri..yang membedakan TUHAN disembah sementara SETAN dijunjung…(maaf…silakan Anda mengaku atau tidak mengakui..itu hak Anda…)

3. Karena IA adalah MAHA SEGALA-GALA – nya…maka tidak ada yang mustahil bagi dirinya….

Sialnya…apabila TUHAN YME memang bertindak langsung sebagai RI-1 di Indonesia, periode 2009 – 2014…terdapat konsekuensi2 yang bisa dilogis-logiskan untuk kita terima….antara lain;

1. Pada pilpres kemarin…kita tidak mencoblos atau mencontreng…melainkan kita beribadah…masalahnya…seberapa banyak dari kita…yang menyadari proses pencontrengan kemarin bisa diniatkan ibadah…kalau yang saya perhatikan, kebanyakan dari kita yang berpartisipasi pada pilpres; lebih kepada ingin ada kepastian bahwa Indonesia bergerak menuju tujuan yang lebih baik…

permasalahannya..

bagi TUHAN …membicarakan TUJUAN adalah hal yang tidak mungkin…sebab…secara ideal …

IA adalah TUJUAN…

2. …Seingat saya..TUHAN YME telah dengan ikhlas membagikan AKAL bagi makhluk yang bernama MANUSIA…untuk dapat berfikir bagaimana caranya mengatur dunia, termasuk kehidupan sosial di dunia…

Nah…Apabila…kita pasrah dipimpin langsung oleh TUHAN YME, tanpa melalui proses berfikir tuk mencoba mengendalikan Indonesia secara baik…

pada titik itu…

kita gugur sebagai manusia…

Maka…mulai dari Susilo Bambang Yudhoyono, hingga saya…harus berani dan mau…dianggap sebagai BINATANG…makhluk yang tidak memiliki akal….

masalahnya…jangankan SBY…saya aja ogah dianggap BINATANG….


3. Terkait dengan rahmat TUHAN YME berupa akal sehat kepada makhluk yang bernama manusia…dan secara kebetulan, sebagian kecil manusia hidup di Indonesia….

maka..

keberadaan akal sehat, meniscayakan (imperatif) kerja keras manusia Indonesia tuk mengolah akalnya agar dapat memanfaatkan Indonesia, bagi kepentingan

– minimal –

masyarakat banyak yang tinggal di INDonesial….nah…APabilA…kita dengan LUGAS, TEGAS dan TERPERCAYA (maaf, mencontek Media Indonesia…)  berani menisbAtkan TUHAN YME sebagai RI-1  2009-2014….

pada saat bersamaan…

kita telah menghilangkan eksistensi kita sebagai manusia..terutama manusia Indonesia…

Apabila hal ini benar…maka dengan berat hati…kita…makhluk yang berjenis manusia, dan hidup di INdonesia…selayaknya BUNUH DIRI…

tentu…

apabila ini dianggap sebagai kegagalan kolektif masyarakat INDONesia…dengan segala kerendahan hati…

SUsiLO BambANg Yudhoyono,

layak menjadi imam dalam prosesi bunuh diri tersebut…..gimana?

…..(Bukan Konklusi) berdasarkan penjabaran di atas…jelas…keberadaan TUHAN YME sebagai  RI 1 di Indonesia adalah hal yang lucu….gampangnya TUHAN YME akan teriak begini (baca: kira-kira…)…

Gila Loe ORang INdonesia…dari kecil sampai dah mau mati…masih aja minta-minta (berdoa)…bukannya USAHA…gak MALu LU….!!!  (bersambung)

Siapa RI 1 2009 – 2014? (0001)

…baru-baru ini…kita dikejutkan oleh rekaman pembicaraan antara para pihak…terkait isu kriminalisasi KPK oleh pihak Kepolisian – Kejaksaan…

Tentu…kebenaran isu itu harus diusut tuntas…tapi ..yang mencengangkan…dalam rekaman tersebut…nama Susilo Bambang Yudhoyono…disebut-sebut..baik secara pribadi *SBY* maupun jabatan/lembaga *RI 1*  

Tragisnya…salah seorang yang mencatut nama SBY tersebut…Anggodo Widjojo…dengan renyah meminta maaf kepada SBY…tanpa ada raut penyesalan (mungkin)

parahnya lagi…dalam satu kesempatan …ia menyebut bahwa RI 1 adalah Bonaran Situmeang..yang nota bene adalah pengacaranya….

Pertanyaan tersisa bagi kita adalah…bolehkah kita marah atau tersinggung bila  simbol2 kenegaraan kita dicatut dengan mudah? sementara yang punya badan…tidak merasa perlu mengklarifikasi…

Entah…

Sedihnya…ketika Akil Mochtar..salah seorang Hakim MK ….mengusulkan agar SBY melaporkan Anggodo ke Kepolisian.. terkait pencatutan nama….

SBY berdiam…

alih-alih ia harusnya merasa jabatannya dirongrong…ia malah berlindung dibalik tidak ingin mengintervensi proses hukum…

ada apa ….

entah…

hanya TUHAN dan SBY (serta orang-orang dekat SBY ) yang tahu jawabannya…saya bahkan menduga-duga..memang Anggoro dan Anggodo sudah amat sakti…bahkan boleh jadi ia Sudah MENJADI TUHAN…sehingga bahkan SBY pun ngeri melawannya…

Nah…saat ini…siapa sebenarnya RI 1 …periode 2009 – 2014…?

Silakan Anda merujuk ke kondisi kekinian…mulai dari proses “perang KPK vs Polri dan Kejaksaan, Cicak Vs Buaya, dll….

Tapi…8dk pun ingin berpendapat….mohon ditunggu ya….(bersambung)…

Gerakan Moral : Dukung tindakan SBY untuk bunuh diri…

Disclaimer :

TULISAN ini diperuntukkan untuk para pembaca yang telah memiliki kedewasaan dalam membaca, bagi yang merasa belum memiliki tingkat literasi yang cukup, harap tidak membaca tulisan ini….

TULISAN ini mencoba untuk memaparkan,tidak untuk mempengaruhi siapa pun…apabila ada yang terpengaruh…maka tolong kembali ke point awal sebelum point ini….

TULISAN ini juga 8dk ping ke presidensby.info, jadi apabila ada keberatan, sanggahan atau klarifikasi dari pihak SBY, dan permintaan tuk pencantuman dalam blog ini, juga dapat 8dk luluskan…biarkan berpolemik…sebab, wacana ini harus mencerdaskan bukan untuk membuktikan bahwa PENGUASA lebih bodoh atau lebih Cerdas dari masyarakatnya…Sebab…penguasa ada karena ada amanat dari masyarakat….dan takdir itu SBY pilih…


Pertama,

mohon maaf, sebab judulnya belum selesai…daripada kepanjangan di atas kepala tulisan…maka judul 8dk masukkan isi tulisan..hiks…


Judul tulisan ini adalah : Gerakan Moral : Dukung Tindakan SBY untuk BUNUH DIRI apabila terbukti; baik secara langsung maupun tidak langsung, menghalang-halangi gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia….


Kenapa 8dk menggagas hal ini, berikut pijakan pemenungan…sekaligus ungkapan kesedihan…ternyata SBY yang dulu saya kagumi (bahkan sempat saya pilih ketika Amien Rais gagal ke putaran kedua pilpres 2004…


1. Masih ingat kasus SBY menerima pengemplang BLBI di Istana? Apa yang terjadi, komunikasi apa atau pembicaraan apa yang mereka lakukan, hanya mereka yang tahu, dan TUHAN…itu pun kalau SBY masih mengakui adanya TUHAN, tapi kalau SBY sudah menganggap dirinya sebagai TUHAN…maka 8dk tentu akan dianggap sebagai HANTU…


2. Masih ingat dengan Arthalyta Suryani atau Ayin? yang secara kebetulan”berhubungan baik” dengan Kemas Yahya Rahman, dan beberapa petinggi negeri, bahkan hadir pada saat Launching Album SBY…..setelah Ayin diputuskan bersalah…SBY …tidak berkomentar tentang kehadiran Ayin bahkan kehadiran SBY di acara Ayin….nah….Anda punya pendapat?


3. Masih terkait dengan kasus Ayin dan Urip Tri Gunawan, SBY tidak memberikan sanksi tegas kepada Hendarman Supandji, sementara Hendarman pun tampak takut terhadap seniornya seperti Kemas Yahya Rahman…jadi….Hendarman jauh lebih takut terhadap KYR daripada SBY…kata kuncinya adalah…SBY kuat bukan karena diri pribadinya…tapi karena banyak orang yang “bermain” di belakang dirinya……


4. Masih terkait dengan butir 1 – 4…jelas bahwa SBY mungkin bersih atau memang bersih, tapi SBY…tetap menutup mata apabila ada orang di lingkungan sekitar dirinya…berusaha mengambil keuntungan darinya…Entah apakah ia juga mencicipi keuntungan itu atau tidak..Wallahu A’lam bisshowwab…jadi…SBY mungkin bersih, tapi ia pun membiarkan tangan orang lain kotor …asal bukan tangannya langsung…Mungkin kah Pengemplang BLBI, Arthalyta Suryani, berada di lingkungan terdekat SBY tanpa SBY mendapatkan sesuatu dari mereka? entah…yang jelas saya memaparkan keadaan…tidak menuduh…satu hal yang juga harus saya tegaskan…curiga boleh…menuduh jangan….

5. Ini yang terakhir…baru-baru ini…. beberapa kali nama RI 1 disebut…dalam percakapan terkait “kriminalisasi KPK”…dan rekaman transkrip itu…ada dimana-mana…mungkinkah seseorang berani “mencatut” nama SBY begitu saja? bodohnya lagi…timbul berita di detik.com (silakan dicek berita tanggal 1 November 2009) bahwa RI 1 itu adalah atau dinisbatkan ke Bonaran Situmeang…bukan SBY…berarti bagi Anggodo dan Anggoro dkk…PResiden RI…atau RI 1 …bukan SBY….

dengan kata lain ….

secara De Jure…bagi kalangan pengusaha atau mereka yang bisa menguasai SBY….SBY adalah Presiden…tapi secara de Facto…nanti dulu…mungkin bagi Dubes AS di Indonesia… secara de facto (minimal dalam hatinya) mengakui bahwa Presiden RI adalah Barack Hussein Obama…ini terkait pemilihan Menkes yang notabene yang dekat dengan NAMRU…

Jangan-jangan…bagi Susno Duaji,  dan Anggora,  RI 1 adalah Bambang Hendarso Danuri…kalau “ya” berarti kita harus mencatatkan RI ini ke Guiness Book of The Record, satu negara dengan presiden yang bejibun……

 


…kebayangkan …..betapa kita telah memilih presiden boneka…dan atau  kebayangkan betapa sudah tidak ada harga dirinya bangsa ini, karena presidennya…dapat dicatut oleh siapa pun…hiks…untung gw gak pilih SBY…minimal gak punya beban moral dosa tuk 2009 – 2014…amin


6. Masih terkait dengan point nomor 5, jelas dan terang benderang..bahwa bagi kalangan pengusaha, baik yang buruk maupun pengusaha yang baik…SBY…dekat….entah dekat dalam artian kedekatan secara emosional maupun kedekatan secara keuangan dan atau secara balas budi….he..he..he..he..


Kedua, pentingnya tulisan ini diketengahkan….masih terkait dengan transkrip rekaman yang beredar….terdapat beberapa hal penting diantaranya….terkait terganggunya SBY, dan ia “meminta” POLRI untuk membuka rekaman…tetapi pada bagian lain…Bambang Hendarso Danuri, atau Kapolri…terlihat tidak terlalu antusias atau mematuhi secara langsung….apa yang dapat kita tangkap disini adalah:


1. Institusi POLRI berada langsung di bawah SBY, maka penolakan ini menunjukkan SBY sudah tidak memiliki “kekuasaan”  atau minimal kewibawaan atas POLRI…..

2.Mengingat Kapolri bukan orang bodoh, saya yakin ia mencemati politik akomodatif SBY atas parpol yang direalisasikan via Kabinet INdonesia BersAtu jilid II…Pada titik ini, Kapolri beserta jajarannya dapat merasakan bahwa SBY, sekalipun dipilih langsung dan mendapat suara mayoritas dari masyarakat…ia bukanlah pribadi yang memiliki kepercayaan diri yang kuat…jadi kenapa harus mematuhi SBY?…

3. Terakhir…Kapolri berada langsung di bawah SBY atau dengan kata lain …terdekat dengan SBY…(selain menteri dan jubir)….maka..ia pula yang paling tahu kelemahan SBY….dan …musuh yang paling berbahaya adalah….teman dekat Anda….bukankah demikian?

Ketiga, harus secara jernih mencermati, terkait pemberantasan korupsi, SBY selalu mengatakan dirinya berada di garda terdepan, tetapi, ketika terjadi atau mengemuka ke publik, penangkapan tersangka korupsi, dan diawali dengan proses penjebakan….ia mulai meneriakkan kurang lebih begini…


“Pembrantasan korupsi dilakukan dengan pencegahan…bukan penjebakkan…atau menjebak calon tersangka…(kurang lebih begitu yang beberapa kali diungkap oleh SBY, sedihnya…ini dilontarkan dalam kapasitas dirinya sebagai PRESIDEN SAH REPUBLIK INDONESIA, dari periode 2004-2014..yang juga DOKTOR dari PERGURUAN TINGGI NEGERI TERNAMA…

8dk kagum dan kaget, ketika SBY tidak melihat pola pemberian hukuman, penjeratan dan penjebakkan  atas tindakan kejahatan (dalam hal ini korupsi) sebagai bagian dari upaya pembrantasan Korupsi….

Lucu, upaya pembrantasan korupsi hanya didedikasikan kepada proses pencegahan…yang menurut definisi sempit SBY mungkin sebatas pembelajaran, pengajaran dan pendidikan anti korupsi…pertanyaan  dangkal saya adalah…apakah SBY beragama? 

Kenapa pertanyaan ini harus saya ungkap…sejujurnya, tiap-tiap pelaku korupsi, atau koruptor, di Indonesia, kebanyakan muslim, bahkan ada yang juga tukang main perempuan…lalu…dimana letak agama dengan segala perintah dan larangannya….???

Nah…betapa jelas bagi kita, banyak orang yang cenderung mengetahui aturan dan larangan,karena sorga dan neraka tidak terlihat jelas…ia tetap melanggar, bahkan model seperti Muhammad Al Amin Nur …nama yang jelas2 reduplikasi dari penerima wahyu Islam… hanya diganjar dengan hukuman penjara ringan..bukan diharuskan pindah agama atau mengganti nama atau bahkan bunuh diri…

Jadi…siapa yang akan kapok…memperkosa..dihukum penjara, korupsi trilyunan dihukum penjara…dan…parahnya lagi…terdapat remisi selama masa penahanan…duh..SBY…..SBY…

Lalu SBY berkoar-koar pembrantasan korupsi melalui pencegahan…duh…jangan-jangan…koar-koar SBY…bukti dari ketakutan dirinya…seperti…jangan-jangan, setelah Aulia Pohan yang jelas2 besan …ditahan karena kelakuan sekaligus membangun citra pra pilpres kemarin…nanti…tanpa disadari…ada orang terdekat…yang tak sengaja, ikut terjebak  atau tertangkap tangan oleh KPK…duh….

Kita tidak ingin menuduh, tapi…kegamangan SBY hingga berani “memfatwakan”  mencegah korupsi berbasis pengajaran, pencegahan tanpa ada penghukuman atas pelaku korupsi..menunjukkan perkataan SBY berada di garis depan dalam upaya pemberantasan korupsi…hanya gimmick tokh…pemanis …dan perlu saya ingatkan bahwa SBY…adalah seorang politisi…dan Politisi berpihak kepada kepentingan dirinya…bohong besar kalau ia berpihak kepada masyarakat luas, tapi berani mengatakan perkataan seperti yang saya ungkap…

kalau GUsdur yang bicara, saya mungkin masih bisa memafhuminya, karena keterbatasan pengindraan, kalau SBY…bukankah ia berusaha menutup mata dan telinga dari kenyataan yang ada!!!???

Kasus KPK versus Kepolisian, penahanan Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah…semoga dapat membuka “siapa sebenarnya Susilo Bambang Yudhoyono….Amin….”

Tapi bagi 8dk, yang kebetulan tidak memilih SBY…hanya berusaha untuk berfikir positif…Kalau toh SBY…terbukti secara langsung maupun tidak langsung menghalang-halangi upaya pembrantasan korupsi di Indonesia….dan ia adalah Presiden Republik Indonesia…

saya…

8dk…

akan terus mendukung SBY…untuk melakukan BUNUH DIRI….

semoga SBY masih memiliki malu…sebab citra yang selama ini ia agung-agungkan…hilang karena kelengahan dan keinginan dirinya mendewa-dewakan dirinya….

Dan…dengan segala kerendahan hati…Apabila SBY memutuskan bunuh diri (karena masyarakat, terutama masyarakat yang berfikir…terlanjur melihat SBY terkait baik langsung maupun tidak langsung atas pelemahan upaya pembrantasan korupsi…) maka saya tetap akan mengagumi SBY…sebagai seorang yang bersikap ksatria…dan tentunya…(Insya 4JJI) akan dicatat sebagai PRESIDEN PERTAMA di Dunia yang bunuh diri saat memerintah…

Amin…

S….E….M….O…..G….A


Political Masturbating ; Pilihan Anda hanya Seharga Promosi Indomie

Salah satu bukti kepakaran para konsultan marketing politik Susilo Bambang Yudhoyono adalah menggunakan jingle Indomie, sebagai sarana mempromosikan diri….

Pilihan ini tidak salah, tapi cenderung menegaskan bahwa, pada tahapan kreativitas…para pakar dan konsultan komunikasi SBY – Boediono, cenderung memilih jalan pintas…Creativity is nothing, it’s only a process of masturbating in every aspect of our daily life…mungkin itu salah satu kebijakan yang dipegang oleh konsultan SBY….

Dengan segala keawaman yang saya miliki, saya ingin mengkomentari, dan sedikit membandingkan …nilai harga iklan INDOMIE dibandingkan dengan nilai harga Iklan SBY-Boediono

Sebelum memulai…hitung-hitungan ini, bukanlah hitungan ideal, ini adalah boleh jadi bagian dari proses belajar PR, yang saya dapatkan …ketika melakukan negoisasi dengan pihak Nestle, antara 2003 – 2004….Jadi…dengan segala kerendahan hati….terima kasih untuk pihak Nestle (kalau gak salah, dulu bertemunya dengan Pritha…; maaf agak lupa..)

Mari kita berandai-andai…

1. Indofood, menganggarkan biaya promosi untuk satu tahun sebesar 1 Trilyun, untuk seluruh produk, maupun korporat Indofood (worldwide)

2. 100 milyar diantaranya, dialokasikan, untuk iklan Indomie di Indonesia

3. 10 milyar diantaranya, dialokasikan untuk biaya pembuatan iklan INDOMIE SELERAKU secara utuh (termasuk biaya pembuatan jingle, dan pendukung lainnya)

4. 20 milyar lainnya, dialokasikan untuk biaya penayangan iklan tersebut, selama satu tahun, di seluruh stasiun televisi yang ada di Indonesia (termasuk melalui saluran berbayar).

5. 30 milyar, biaya yang dikeluarkan oleh Indofood untuk “halo-halo” Indomie..Seleraku versi SBY Presiden-ku (ups…terbaik..tapi gak usah dikoreksi lah…capek…)

6. 30 milyar itu apabila ditayangkan selama 6.000 x (jumlah total penayangan dalam satu tahun) maka hasilnya adalah Rp. 5.000.000/tayang dengan durasi kita anggap 60”

7. 1 kali tayang kita anggap dilihat oleh 500.000 pandangan mata (angka pesimistis viewer) maka selama 6.000 x tayang menghasilkan 3.000.000.000 pandangan mata yang melihat…(baik sekilas, maupun hingga tuntas..tas..tas). 6.000/tayang sama dengan 16.666 atau 17 x tayang perhari

8. Cost per view untuk iklan Indomie Selera-ku adalah Rp. 30.000.000.000/ 3.000.000.000 pandangan mata = Rp. 10 (jujur..cost ini hitungan perkiraan moderat). Seseorang boleh jadi melihat beberapa kali hingga berkali-kali tayangan TVC tersebut.

9. Dari 3 milyar pandangan mata..mungkinkah menghasilkan 300 juta transaksi (1 transaksi = 1 bungkus Indomie, jadi 10 bungkus Indomie, dianggap 10 transaksi, 1 dus berisi 48 bungkus berarti 48 kali transaksi)? atau 10 persen dari hasil pandangan mata…?

10. Apabila mungkin, maka jelas, Iklan Indomie Seleraku adalah Iklan yang efektif dan efisien

Mari kita alihkan ke Iklan SBY – Boediono

1. Anggap, karena ide-nya jiplakan…maka biaya yang dikeluarkan oleh SBY, lebih murah kalau dibayar dengan otak yang orisinal…anggaplah biaya pembuatan iklan tersebut menghabiskan Rp. 250.000.000

2. Jingle, bisa dianggap dibeli bisa dianggap ”dihibahkan” dengan terpaksa oleh Indofood ke SBY..

3. Dalam satu bulan masa kampanye, anggap untuk SBY adalah Indomie, dapat tayang 20 X dalam sehari (untuk seluruh stasiun televisi) , selama sebulan, biaya satu kali tayang, senilai 5.000.000 rupiah, maka total biaya yang dikeluarkan hanya 3.000.000.000 (600 x tayang)

4. Lalu bagaimana dengan cost perviewnya?

a. Anggap, satu kali tayang mendapatkan 500.000 pandangan mata, maka untuk 600 X tayang mendapatkan 300.000.000 pandang mata…

b. Maka cost perviewnya bisa dianggap 3.250.000.000/300.000.000 pandangan mata senilai Rp. 10,833/ atau Rp.11/pandangan mata.

c. Nah..apabila dari 300.000.000 pandangan mata, terlahir 3.000.000 voter (kita anggap ini salah satu iklan penarik suara yang utuh) maka nilai transaksi (voter memilih SBY-Boediono) adalah Rp.100/voter/suara. Jadi ini iklan yang efektif dan efisien juga..

d. Bahkan ketika hanya terlahir 300.000 transaksi/voter maka biaya hanya Rp.1000/suara

Nah…lalu apa pentingnya saya mendetailkan ini semua…

1. Proses murah meriah dalam iklan Indomie, Indofood, (seandainya dianggap biayanya murah meriah)…tidak terlalu berdampak bagi kehidupan keseharian kita, sebab..kalau kita melihat ada perubahan rasa di Indomie, dan atau ada yang lebih baik, dengan mudah kita bisa pindah ke merek lain

2. Proses iklan yang dilakukan oleh SBY – Boediono, apabila menghasilkan 300.000 atau 3.000.000 transaksi voter, maka nilai 100 rupiah – 1000 rupiah pertransaksi tersebut..juga murah meriah.
Masalahnya adalah, apabila kita salah bertransaksi (baca: salah menentukan pilihan) , dampaknya kita rasakan selama lima tahun…dan sulit bagi kita tuk beralih ke pemimpin yang lain.

Banyak alasan dan pasti tiap alasan adalah alasan konstitusional…alasan paling mudah agar terjadi perubahan pilihan, dari SBY-Boediono ke pilihan lain, adalah keduanya Mangkat secara bersamaan…selebihnya amat sulit mengganti mereka berdua, minimal hingga 5 tahun ke depan…

atau kita punya seorang provokator jitu (sebagaimana peran yang dituduhkan kepada Antasari Azhar yang memprovokasi para eksekutor Nasruddin) yang bisa mengatakan bahwa SBY – Boediono ditakutkan akan cenderung menjadi pengkhianat, maka perlu dikebumikan..itu pun, sang provokator harus menemukan tim eksekutor yang handal (baca : dari milisi terlatih)…

Maka…sudikah Anda..apabila harga suara Anda…ternyata hanya Rp.1000/suara, dan itu berlaku selama 5 tahun…?


3. Tapi nanti dulu, itu belum seberapa…coba ditengok ini …

a. SBY – Boediono, dengan SBY sebagai Presiden saat ini, yang mencanangkan Tahun 2009 sebagai Tahun Industri Kreatif, ternyata tidak dapat menghargai kreativitas sebagaimana layaknya suatu kreativitas.

Proses copycat Jingle Indomie oleh Tim SBY – Boediono menunjukkan SBY hanya pro proses kreatif yang ia akui ia lakukan,, bukan yang dilakukan oleh orang lain…maka kita gak perlu heran, apabila masalah Batik, atau Reog yang diklaim oleh Malaysia, cenderung ia diamkan…sebab…gampangn ya…ia mungkin akan berkata…”itu kan ciptaan orang lain…malah …Reog ada sebelum saya lahir..buat apa saya bela…kira-kira begitu otak gampangnya…)

b. Proses pendomplengan Indomie juga merujuk kepada keinginan SBY- Boediono beserta tim untuk dapat segera diingat dan atau melekat di benak para pemirsa…Seharusnya kita berani mengakui bahwa bagi SBY, mencari jalan pintas, bukanlah hal yang taboo…

c. Permasalahan yang mendesak..di depan mata kita, adalah permasalahan ekonomi, dan apabila kita ingin merujuk kepada negara maju, percepatan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, ditopang oleh industri kreatif…pertanyaannya adalah….Apakah SBY – Boediono dapat menghargai INDUSTRI KREATIF? Saya secara pribadi, mengatakan bahwa iklan INDOMIE SELERAKU yang diplesetkan menjadi SBY PRESIDENKU adalah indikator bahwa SBY tidak mungkin menghargai kreativitas orang lain…..Mau bukti???

i. Ingatkah teman-teman ketika SBY me-launch albumnya…??? Ia mendaftarkan hak cipta atas karya seni (lagu) yang ia buat…tetapi…adakah Ia membantu proses perlindungan (kalau pelestarian tidak memungkinkan) hak cipta para perajin seni di Bali?

ii. Sudahkah ia memerintahkan departemen terkait untuk jemput bola? Terkait dengan hak cipta, terutama pada masyarakat kreatif yang bermukim di pedesaan ?(baca : para pengrajin)? Silakan cek ke Om Andi M.Sommeng….

iii. Ketika Reog Ponorogo diklaim oleh Malaysia..bahkan SBY pun, yang nota bene lahir dan besar di Pacitan, Jawa Timur dan kabarnya, orang tua beliau sempat menetap di Ponorogo, tetap tidak melakukan upaya konkrit untuk penjernihan masalah Reog Ponorogo…

Terus terang…jangan pernah membayangkan jarak antara Ponorogo – Pacitan sejauh dari Sabang – Bandar Lampung…gak ada…Ponorogo- Pacitan hanya beberapa jam… Nah, apabila keinginan diri SBY tuk menghargai Reog Ponorogo saja masih tidak mengemuka, bagaimana mungkin kita bisa mengharapkan SBY dapat mengapresiasi kreativitas lokal – apalagi melindungi – dari tempat yang jauh dari Jakarta seperti Kutai Kartanegara, Manggarai Barat, Kerinci…Utopia bukan?

iv. Pada saat pembukaan INAICTA Award & Conference 2008 lalu, M.Nuh, Menteri Komunikasi dan Informasi…sempat secara berkelakar…”mempersetank an” (baca dengan bahasa lebih halus; tidak perlu mempersoalkan) siapa Presiden RI (yang akan datang) , yang penting komunitas ICT, harus dapat hidup dan mengeluarkan kreativitas semaksimal mungkin…

Tidakkah hal ini juga merupakan refleksi M.Nuh atas ”keterpinggiran” ICT di mata SBY…dan ICT…adalah INDUSTRI YANG MENISCAYAKAN PERLINDUNGAN…minimal melalui Hak CIPTA, HAK PATEN, HAK DESAIN INDUSTRI, dan lain-lain…Perlu diingat, M.Nuh adalah orang Pintar…maka ia pun bergerak hat-hati, maka curhatnya seorang M.Nuh.. ..pasti disebabkan oleh pengalaman yang ia alami dan ia telah merasakan titik jenuh atas pengalaman tersebut.

v. Jadi…hak teman-teman (terutama di bidang industri kreatif) apakah Anda sekalian melihat keberpihakan utuh SBY terhadap Industri Kreatif???? Kita boleh berbeda pandangan dan pendapat…tapi…dengan sangat menyesal…saya mengatakan, belajar dari penggunaan Iklan INDOMIE SELERAKU yang diplesetkan menjadi SBY PRESIDEN-KU.. saya katakan..SBY sama sekali tidak berpihak kepada Industri Kreatif…

Pertaruhan INDOMIE dan INDOFOOD GRUP

Bagi Indomie…proses ini…seakan-akan menegaskan keberadaan Indomie dan INDOFOOD sebagai salah satu produk/Perusahaan pendukung SBY-JK. Pada titik ini, Indomie, dapat dianggap telah memasuki ranah politik secara praksis, maka tidak menutup kemungkinan..kita bisa berandai-andai..apabila SBY terpilih..maka INDOFOOD melalui INDOMIE, mendapatkan privilege-privilege tertentu..yang hanya diketahui oleh PIHAK SBY beserta TIM dan INDOFOOD beserta TIM…

Pada titik ini…rasa Indomie…tidak dapat mewakili rasa Indonesia lagi…sebab, ia telah diperkuda oleh rasa Demokrat dan Para Partai Pendukung, atau lebih tegas lagi, bumbu Indomie saat ini – seakan-akan – telah dibuat di Cikeas…

Sayangnya, karena Indomie, Supermie dan Sarimi berasal dari induk perusahaan yang sama, maka kita tidak dapat meminta masyarakat memboikot Indomie, sebab, pelarian masyarakat ke Supermie dan Sarimi, hasilnya sama saja…

Saya secara pribadi berandai-andai, apabila SBY berhasil menjadi Presiden RI untuk periode 2009 – 2014 (ini perandaian, bukan curiga apalagi menuduh..) ..Indofood akan berekspansi di beberapa lokasi di Indonesia, dan pembiayaan ekspansi tersebut…akan dibiayai oleh Konsorsium Bank BUMN…yang berarti …itu oeang masyarakat…he..he..he…

Saya berasumsi…tidak lama setelah SBY – Boediono terpilih…INDOFOOD grup mendapatkan fasilitas pengolahan (dari hulu ke hilir) yang baru…minimal di Pacitan atau di Blitar (kira-kira di Karang Nongko atau malah di Bendogerit) …duh…

Atau jangan-jangan…

kondisi ini sudah well developed by SBY..

since SBY berani menerima Konglomerat HITAM di ISTANA NEGARA beberapa tahun lalu..

atau sejak Boediono memberikan Release and Discharge untuk beberapa pengemplang BLBI..

masalahnya…

karena kita-kita orang kebanyakan masih sibuk mengurusi perut

(mulai dari perut kita sendiri dan keluarga kita; masyarakat papan bawah, ditambah dengan perut selingkuhan, dan peliharaan kita; masyarakat papan tengah, hingga perut sang kekasih yang hanya kita kunjungi di kala kita ingin memuaskan…semata-mata kepentingan di bawah perut…; masyarakat papan atas)…maka…kita tidak mencermati perkembangan tersebut (kedua acara tersebut secara teliti)

Kalau sudah begini…maka perbedaan SBY dengan Soeharto…mengambil kata-kata dari banyak orang…beti bo…Beda Tipis..hiks…


Penutup…

Akhirnya…pilihan terletak di tangan teman-teman…apakah teman-teman akan menghargai suara teman-teman hanya sebatas Rp.1000/vote, dan Rp 200/tahun.. atau memang nurani teman-teman menunjukkan ke arah sana…

sebagai penutup…yang saya tahu…
kalau tidak salah
Pemerintah berasal dari kata perintah…
dan Pemerintah …siapa pun yang akan memerintah…
kalau kita berharap mereka untuk berfikir…berarti kita salah …sebab…
Pemerintah..(karena ia berasal dari kata perintah)…ia hanya cakap untuk memerintah…dan (boleh jadi) ia memang tidak pernah dapat berfikir…

Akhirnya kalau teman-teman setuju untuk mendapatkan pemerintah yang juga pemikir…
pilihlah TUHAN YME….
sebab, ia telah memikirkan jauh-jauh hari…
segala carut marut ini (beserta pemecahan masalahnya) …

Masalah yang tersisa adalah…Masih mau kah TUHAN YME memikirkan kita …atau lebih tegas lagi masyarakat Indonesia? Wallahu A’lam bi-showwab…